Peluang atau Hambatan

Kisah Penjual Sepatu Thomas Bata 

Ada suatu kisah, tentang dua orang penjual sepatu yang dikirim untuk berjualan di suatu wilayah di Afrika. Sebelum berjualan keduanya diminta untuk survey lokasi, pembeli dan kondisi ekonomi penduduk di daerah yang dituju.

Penjual pertama kembali dengan PESIMIS. Dia berkata, "Orang-orang di daerah itu tidak ada yang pakai sepatu. Pasti sepatu kita tidak ada yang beli'.
Penjual kedua kembali dengan OPTIMIS. Dia berkata, "Dagangan sepatu kita pasti akan laris manis, akan habis terjual dalam waktu singkat. Karena orang-orang disana masih belum ada yang memiliki sepatu"

Fakta yang sama, dilihat dari cara pandang yang berbeda.
Pasti juga akan membedakan respon dan tindakan selanjutnya dad masing-masing.

Barangkali pemikiran seperti itu yang juga membedakan Thomas Bata dengan para pembuat atau penjual sepatu pada jamannya. Jika dengar kata Bata, orang langsung ingat sepatu (atau sandal). Hal itu bermula dari daerah Zlin, Cekoslowakia, pada awal tahun 1900-an. Saat Bata lahir di Praha, 17 September 1914, ayahnya sudah memproduksi sepatu sejak tahun 1894. Bata secara bertahap terlibat dalam bisnis keluarga ini. Dia mulai terlibat penuh setelah ayahnya wafat dalam kecelakaan pesawat tahun 1932.


Sonja Sinclair, penulis biografi Thomas Bata, Pembuat Sepatu bagi Dunia menyebutkan, saat Eropa terancam invasi tentara Nazi Jerman, Bata mulai memikirkan memindahkan industrinya dari Eropa. Dia memilih pindah ke Kanada dengan alasan yang sangat sederhana.

"Semata karena kisah romantis soal wilayah barat yang liar dan eksplorasi di utara (Kanada) yang sering dibacakan ibunya saat dia kecil," tills Sinclair, mengutip Bata. Kondisi Kanada saat dia tiba tahun 1939 ternyata tertinggal dibandingkan Eropa.

Namun Bata sudah telanjur cinta Kanada. Kantor pusat didirikan, alternatif dari kantor di Ceko. Awalnya, Bata tidak terlalu didukung. Dia hanya boleh mengimpor 100 pekerja sepatu dari Zlin dari 250 orang yang diminta. Kanada at itu mengalami pengangguran akut. Pabrik dibangun di tenggara Ottawa. Pabrik dan produknya bernama Batavia, singkatan dari Bata dan Ottawa. Merek ini menjadi seri pertama dari produk keluaran Bata di seluruh dunia. Saat Perang Dunia II, Bata ikut berperang bersama tentara Kanada.
Perang membuat semua pabrik Bata di Eropa hancur. Pabrik di Zlin relatif utuh, tetapi diambil alih pemerintah. Namun, segala aset penting tetap dikuasai keluarga Bata. Situasi pascaperang membuat Bata memikirkan terobosan untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia pada saat itu, terutama Asia Afrika.

Di Afrika, Bata kadang harus berunding dengan para pemimpin yang fasis, seperti Idi Amin di Uganda. Disisi lain Bata harus menutup pabriknya di Afrika Selatan atas desakan pemerintah Kanada berkenaan dengan kebijakan antiapartheid. Namun Bata terus mencari terobosan untuk mempertahankan bisnisnya. Hingga kini Bata telah membuat miliaran pasang sepatu bahkan pabriknya ada dan dijual di puluhan negara seantaro dunia sampai dengan saat ini.

Jika ada satu fakta di hadapan kita, itu bisa dipandang sebagai masalah atau peluang tergantung dari sudut pandangnya. Seorang pelanggan yang rewel dan banyak tuntutan, bisa membuat kita malas dan menghindar atau justru memaksa kita mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang dimiliki. Keterbatasan waktu dalam menyelesaikan target, bisa membuat seseorang frustasi. Tapi bisa membuat yang lain jadi mencari terobosan melakukan percepatan untuk proses yang selama ini dianggap sudah stabil.

Fakta yang sama, bisa dipandang dengan cara berbeda.
Hati-hati dengan paradigma kita.

Kesuksesan KFC

 Kegigihan Kolonel Harland Sanders

Tidak ada kesuksesan tanpa kegigihan. semangat pantang menyerah. Itulah yang dilakukan oleh Kolonel Harland Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun, setelah pensiun dari angkatan darat Amerika. Tidak memiliki modal besar, kecuali tunjangan hari tuanya. Itupun semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak. Dan dengan gigih menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya dan barulah restoran ke-1008 yang akhirnya menerima resepnya.

Proses hidupnya juga tidak mudah, penuh perjuangan dari masa kecil. ltu yang menempa hidupnya menjadi tangguh. Lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana. Di usia 6 tahun ayahnya meninggal dan Ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.

Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah, sehingga ia meninggalkan rumah tempat tinggalnya untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Indiana. Selepas itu, ia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun. Pertama, sebagai tukang parkir di usia 15 tahun di New Albany. Indiana dan kemudian menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan ke Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.


Di usia 40 tahun, Kolonel ini mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin. Kolonel Sanders belum punya restoran pada saat itu. la menyajikan makanannya di ruang makan di bengkel tersebut. Karena semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan. Akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran bisa menampung 142 orang.

Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 alas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939. Keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines "Adventures in Good Eating". Sampai akhirnya terserang leukimia, di usia 90 tahun ia telah melakukan perjalannya sejauh 250.000 mil untuk memperkenalkan masakannya.


Bagaimana dengan kita?
Mari terus melakukan yang terbaik dengan semangat pantang menyerah.
Diberdayakan oleh Blogger.